Sosok Ular Naga digambarkan sejak jaman dahulu kala memiliki kekuatan dahsyat yang sanggup menghancurkan apa saja. Berbagai kisah tentang Ular Naga dari berbagai negara pun memiliki versi cerita masing-masing. Disatu sisi sosok Naga dianggap jahat, kemunculan dirinya dianggap suatu pertanda kehancuran umat manusia, namun dibelahan dunia lainnya ia justru dipuja sebagai penyelamat, dianggap titisan dari kekuatan dewa-dewa penguasa kerajaan ghaib. Sahabat anehdia.blogspot.com, berikut 8 legenda Naga paling terkenal dalam mitologi dunia.
1. Legenda Penampakan Naga di Cina
Di negeri tirai bambu Tiongkok (Cina) sosok Ular Naga dilambangkan sebagai lambang kekuasaan dan kekuatan. Begitu besar penghormatan rakyat cina kepada ular naga sejak jaman nenek moyang mereka. Gambar makluk mitologi bertubuh ular besar, bertanduk, memiliki taring dan cakar yang tajam ini selalu digunakan dalam simbol pakaian kebesaran para Kaisarnya.
Sejak jaman Dinasti Kerajaan Tiongkok kuno, masyarakatnya mengenal empat jenis tingkatan ular Naga paling terkenal diantara ratusan naga lainnya, yakni Naga Shen Lung (spiritual) sang pengkehendak terjadinya angin, hujan dan badai. Naga Tien Lung yang juga terkenal dengan julukan sebagai Naga Langit bertugas sebagai penjaga istana para dewa-dewi di kahyangan.
Naga Ting Lung (Naga Bumi) memiliki kuasa untuk mengatur air laut yang terdapat diseluruh permukaan bumi. Dan Fucang Lung (Naga penguasa lapisan bawah bumi) sebagai penjaga harta karun di dalamnya.
2. Akhekh, Naga Mitologi Penjaga Mesir
Bila Naga lain wujudnya digambarkan sebagai Ular Besar, lain dengan Akhek sang Naga penjaga mesir. Bentuk tubuhnya menyerupai gabungan antara burung, ular dan harimau. Memiliki sayap dan dapat terbang, dan keempat kaki beserta corak garis dibadannya seperti harimau.
Konon menurut cerita rakyat Mesir, Akhek diyakini sebagai makhluk penjaga Mesir. Wilayah kekuasaannya meliputi padang pasir sampai perbatasan lembah sungai Nil. Eksestensi Ahek sebagai binatang misterius abad pertahanan kerap dikaitkan masih memiliki hubungan dengan Set, Dewa penguasa kegelapan.
Dan setelah memasuki perkembangan jaman, orang-orang di eropa mengenal makhluk mitologi bernama Griffin yang dipercaya sebagai penjelmaan lain Naga Akhekh, bedanya bila Griffin berkepala burung elang, sedangkan Akhekh-akhekh keladi berkepala udang Ular.
Jika Naga pada umumnya diceritakan berkulit sisik seperti ular atau buaya. Berbeda dengan Dragon Kholkikos, ia digambarkan kulitnya dipenuhi bulu-bulu kapas seperti pada burung kalkun dan tubuhnya pun berwarna putih terang.
Meski tampilannya kurang gahar, tapi soal karakter ia terkenal sangat ganas. Siapapun yang berani melawannya akan dibinasakan. Namun menurut legenda cerita rakyat Georgio, sang Naga Kholkikos yang melambangkan kemasyhuran dan kecantikan ini diakhir hidupnya tewas mengenaskan, mati terbunuh oleh ksatria berpedang setelah kalah dalam pertempuran sengit.
Dalam versi cerita lain riwayat Drakon Kholkikos dikatakan mati akibat terkena sihir dari nyanyian seorang prajurit yang bernama Orpheus. Setelah Kholkikos tertidur karena pengaruh nyanyiannya, pedang pun terhujam di ubun-ubun kepalanya.
4. Druk, Si Naga Petir yang jadi Lambang Negara Bhutan
Seperti halnya di Cina, Sosok Naga bagi rakyat Bhutan adalah lambang kebanggaan dan kehormatan. Begitu hebatnya pengaruh Druk si naga petir, sampai ia dijadikan lambang negara, gelar raja-raja dan lagu kebangsaan nasional yang berjudul Druk Tsendhen artinya adalah Kerajaan Naga Petir. Begini lagunya,
Druk tsenden keipi gyelkhap na
Pyel loog nig tyensi chongwei gyen
Druk gyelpo ngadak rinpoche
Koo jurmey tyentsing chap tsid pyel
Che sangye tyenpa darshing gyel
Bang deykyed nyima shar wara sho. (whuaa huruf mati semua)
Cerita tentang Naga Fafnir menurut penduduk asli Skaninavia, dulunya Naga ini adalah seorang Pangeran. Sampai ia dikutuk oleh Dewa yang murka dan merubah wujudnya menjadi kucing anggora Ular Naga buruk rupa, ini semua gara-gara ia durhaka membunuh ayahnya sendiri dengan maksud untuk menguasai tahta kerajaan.
Bukannya ia bertobat dari kejahatannya, sang Naga jelmaan pangeran ini justru semakin bertindak semena-mena. Ia seakan tak bisa dikalahkan, semua ksatria kerajaan yang berani melawannya harus tewas terbunuh. Begitu tangguhnya Naga Fafnir, tombak dan pedang tak ada yang sanggup menembus kulitnya.
Hingga suatu saat ada seorang Satria yang menjadi lawan tangguhnya, dengan pedang patah miliknya, Ia berhasil menusuk tembus perut sang Naga Fafnir dan akhirnya ia pun tewas mengenaskan.
6. Kukulkan, Dewa Naga Sang Pencipta Dunia
Bagi suku Maya dan Aztec, Kulkukan sang dewa naga sangat dipuja. Ia dianggap sebagai dewa yang menciptakan alam semesta beserta isinya. Manisfetasi dirinya juga diyakini sebagai penjelmaan Dewa pelindung, sehingga banyak jimat dan mantera penolak bala yang bertuliskan namanya. Sosoknya digambarkan sebagai ular bersayap dengan tubuh yang sangat besar dan berwarna kuning keemasan.
Kehadiran Stoor adalah pertanda datangnya kematian bagi bangsa kuno Skotlandia pada jaman dahulu kala. Tak hanya dikenal sebagai penebar kerusakan, Naga Stoor juga selalu meneror manusia untuk dimakannya. Hanya dengan menggunakan nafas 'bau naga' mautnya segala tumbuhan, hewan beserta manusia akan mati seketika karena keracunan.
Akhir riwayat hidup Naga Stoor dikisahkan, ia tewas terbunuh oleh seorang bocah kecil sakti bernama Assipattle. Cara mengalahkannya sungguh unik, ia berpura-pura mati agar Stoor menelan dirinya. Dan setelah berada di dalam perut, bocah tua nakal ini pun kemudian membakar jantung Stoor.
8. Legenda Vritra, Ular Naga yang Mati dibunuh oleh Dewa Indra
Dalam mitologi Hindu India, legenda Naga Vitra digambarkan sebagai ular raksasa tanpa sayap yang hidup di dalam air laut. Begitu hebatnya kekuatan yang dimiliki oleh Vritra, sampai-sampai ia dianggap setara dengan dewa-dewa. Namun karena terlalu serakah dan ingin menguasai seluruh wilayah perairan, sampai ia merampas sungai-sungai tempat manusia bergantung hidup.
Akhirnya membuat Dewa Indra murka dan turun dari langit untuk memperingatkannya. Dengan meminta restu sebelumnya dari Dewi Saraswati, Dewa Indra pun datang menemui Naga Vritra, namun sesampainya disana ia malah ditantang oleh Naga Sombong ini.
Tak pelak, perkelahian sengit pun terjadi, yang akhirnya dimenangkan oleh Dewa Indra, Vritra mati terbunuh dengan rahang mulutnya terbelah dua. Dan setelah itu Dewa Indra menghancurkan 99 benteng pertahanan milik Vitra. Umat manusia di dunia pun akhirnya bisa kembali hidup tentram dan damai.